Rabu, 26 November 2014

Bertahan dari Kanker meski Tak Pernah Menjajal Kemoterapi

Dapat dari Milist Semoga berguna

Kisah Betty Bertahan dari Kanker meski Tak Pernah Menjajal Kemoterapi


Sejak divonis menderita kanker payudara pada Desember 2003, Betty Julinar Sitorus (60) merasa dunianya runtuh. Namun, semangatnya untuk membesarkan anak bungsunya, serta dukungan yang putus dari keluarga dan lingkungannya, ia pun berhasil melawan penyakitnya itu. Dengan memanfaatkan herbal, Betty bahkan tak perlu menjalani kemoterapi.

etty Sitorus berjuang melawan kanker, salah satunya dengan bantuan kunir putih.

Keputusan memilih untuk tidak menjalani kemoterapi bukanlah perkara mudah. Pasalnya, terapi itu merupakan standar baku pengobatan kanker. Dokter pun bersikeras untuk memberikan kemoterapi pada wanita kelahiran Pemalang Siantar, 11 Juli 1954, tersebut.


Terapi pertama pengobatan kanker yang dijalani wanita yang masih tampak segar dengan rambutnya yang tebal dan hitam ini adalah operasi bedah untuk mengangkat kanker di payudaranya atau tindakan mastektomi. Belakangan, ia pun tahu bahwa bukan hanya kanker payudara yang bersarang di tubuhnya, melainkan sudah menyebar ke paru-paru dan ovariumnya.

Setelah operasi pengangkatan kanker, dokter menyarankan Betty untuk segera menjalani kemoterapi. Awalnya wanita keturunan Batak ini setuju, maka ia pun menjalani serangkaian tes untuk persiapan menjalani kemoterapi.

Bersamaan dengan itu, Betty berpikir untuk mencari pengobatan alternatif yang dapat menjadi “tameng” sebelum ia mendapatkan terapi lebih lanjut. Ia memanfaatkan kunir putih yang menurut penelitian para dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dapat bersifat toksik untuk sel-sel tumor.

Ia meminum kunir putih tersebut sesuai dengan dosis yang disarankan, pada pagi, siang, dan malam. Selanjutnya, ia menjalani tes penanda tumor untuk memantau perkembangan tumor di tubuhnya.

“Sebelum menjalani kemoterapi, saya menjalani serangkaian tes, termasuk sel darah carcino antigen, yaitu penanda tumor yang dapat mendeteksi perkembangan kanker melalui darah,” papar penerima tanda penghargaan sebagai “Wanita Pejuang” versi majalah Narwastu pada 2009 ini.

1809204image3780x390

Tak terduga, hasil tes melalui penanda tumor tersebut semakin hari semakin membaik atau sel tumornya terus berkurang. Betty bertanya-tanya, kenapa bisa demikian, padahal ia belum mulai menjalankan kemoterapi.

Setelah berdiskusi dengan dokter yang memberikannya kunir putih tersebut, ia akhirnya memberanikan diri untuk menunda jadwal kemoterapinya dan melanjutkan konsumsi kunir putih dan dibarengi dengan tes penanda tumor.

“Ternyata memang semua hasilnya menunjukkan perbaikan. Saya akhirnya bilang ke dokter untuk membatalkan kemoterapi. Dokter awalnya marah, tetapi saya berusaha menjelaskan kalau saya tidak ingin melanjutkan kemoterapi,” cerita ibu tiga anak ini.

Wanita yang masih aktif dalam Yayasan Forum Kajian Antropologi Indonesia ini pun melanjutkan pengobatan berbasis herbal dengan kunir putih. Hingga kini, jumlah sel kanker di dalam tubuhnya telah dinyatakan di bawah batas normal. Ia pun tidak lagi memusingkan untuk menjalani kemoterapi atau tidak.

Kemampuan

Hasil penelitian dari FKUGM menyebutkan, kunir putih mengandung protein aktif yang aktivitasnya mirip ribosom-inactivating proteins (RIPs). Ekstrak mentahnya memiliki kemampuan memotong DNA superkoil menjadi bentuk lingkaran yang terpotong dan linier, memotong ribosom kepang, dan memiliki sifat sitotoksik pada sel limfobalstoid yang berasal dari penderita kanker.

RIPs inilah yang mengakibatkan sel yang tidak normal (pemicu tumbuhnya tumor) tidak berkembang. Dengan kalimat yang lebih sederhana, dapat dikatakan, unsur RIPs pada kunir putih membungkus sel yang tidak normal (sel kanker) sehingga tidak bisa membelah diri atau tumbuh dan membesar.

“Supaya efeknya optimal, konsumsi kunir putih juga harus disertai dengan pola makan yang tepat, istirahat yang cukup, menghindari stres, dan ketenangan jiwa,” tegas wanita yang menuliskan pengalamannya dalam buku berjudul Breastless ini.


Macam – Macam Kunyit Putih yang beredar di masyarakat

Jenis Kunyit Putih banyak beredar dipasaran, mulai dari nama yang berbeda-beda, hargapun bervariasi, tidak semua kunyit putih mempunyai manfaat untuk pengobatan kanker, telitilah dengan seksama jenis kunyit putih yang agan konsumsi.

Berikut Jenis Kunyit Putih yang beredar dipasaran :

1. Kunyit Putih jenis gombyok

§  Morfologi :Umbinya berwarna putih, berbentuk bintil-bintil, air ekstraknya lengket dan pekat dan bila dijadikan bubuk akan berwarna putih.

§  Manfaat : hanya berkhasiat sebagai anti Diare dan Disentri dan tidak dapat mengobati kanker.

Gambar Kunir Putih jenis gombyok:

Kunyit-Putih-Untuk-Kanker-Payudara

2. Kunyit Putih dengan nama Latin Curcuma Mangga

§  Morfologi : Rimpang kunir mangga bercabang, di bagian luar berwarna kekuningan, sedang warna daging rimpang kuning lebih gelap yang dilingkari warna putih. Sistem perakaran tanaman termasuk akar serabut. Akar melekat dan keluar dari rimpang induk. Panjang akar sekitar 25 cm dan letaknya tidak beraturan.

§  Manfaat : anti bakteri, berfungsi membantu masalah yang berhubungan dengan pencernaan, mengatasi sakit perut, membantu proses penyembuhan rahim setelah melahirkan dan menyembuhkan penyakit kanker terutama kanker payudara.

§  Rasa : Aroma Mangga, Tidak Pahit

Gambar Kunir Putih Curcuma Mangga:

042A

3. Kunyit Putih dengan nama Latin Curcuma Zedoaria

§  Morfologi : Batangnya semu, berbentuk silindris, lunak. Batang di dalam tanah membentuk rimpang berwarna hijau pucat. Herba setahun, dapat lebih dari 2 m. Batang sesungguhnya berupa rimpang yang bercabang di bawah tanah, berwama coklat muda coklat tua, di dalamnya putih atau putih kebiruan, memiliki umbi bulat dan aromatic

§  Manfaat : sifat antikanker lewat kerja imunomodulator. Ekstraknya akan memperbanyak jumlah limfosit, meningkatkan toksisitas sel pembunuh kanker (natural killer) dan sintetis antibodi spesifik. Sifat-sifat ini akan menguatkan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virus maupun sel kanker. Dengan kata lain curcuma zedoaria lebih berkhasiat dibanding curcuma mangga.

§  Manfaat lain adalah sebagai Pelega perut, nyeri waktu haid, tidak datang haid, pembersih darah setelah melahirkan, memulihkan gangguan pencernaan makanan, sakit perut, rasa penuh dan sakit di dada, limpa, dan atasi kista

§  Rasa : Pahit dengan aroma yang khas

Gambar Kunir Putih Curcuma Zedoaria:


f0f3e3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar